Alat tes diabetes merupakan benda yang wajib dimiliki oleh penderita diabetes. Pasalnya, untuk senantiasa berada dalam keadaan prima, pengidap diabetes harus rajin mengecek kadar gula darahnya.
Dengan memonitor tingkat gula darah pula penderita diabetes dapat menentukan diet (makanan) yang bisa atau tidak bisa ia konsumsi. Sehingga, kemungkinan level gula darah terlalu tinggi atau rendah dapat dicegah.
Diabetes, selain dapat memberi imbas pada kesehatan penderitanya, juga bisa memicu sejumlah penyakit lain—atau komplikasi. World Health Organization membagi penyakit komplikasi pada diabetes ke dalam dua kelas, yakni microvascular dan macrovascular.
Microvascular merupakan komplikasi yang terjadi akibat rusaknya pembuluh darah kecil, sedangkan macrovascular adalah komplikasi yang diakibatkan oleh rusaknya pembuluh darah yang lebih besar.
Komplikasi pada pembuluh darah besar dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung, stroke, dan kurangnya aliran darah ke kaki. Sementara komplikasi pada pembuluh darah kecil dapat dibaca di artikel tentang microvascular ini.
Komplikasi Macrovascular Penderita Diabetes
- Jantung
Komplikasi pada pembuluh darah besar disebabkan oleh hyperglycemia, yakni keadaan ketika kadar gula darah penderita diabetes terlalu tinggi. Keadaan ini dapat merusak pembuluh darah atau menyumbat arteri.
Bila hal ini terjadi, aliran darah ke otot jantung akan berkurang, lantas menimbulkan serangan jantung. Tanda awal komplikasi ini adalah nyeri di dada. Penyakit jantung sering terjadi pada penderita diabetes tipe 2.
- Stroke
Dilansir dari Healthline, orang dengan penyakit diabetes memiliki kemungkinan 1,5 kali lebih besar mendapatkan stroke dibandingkan dengan yang tidak. Ketika kadar gula dalam darah kerap terlalu tinggi, penumpukan gula akan terjadi.
Hal ini kemudian dapat menyumbat pasokan darah ke leher dan otak. Sewaktu aliran darah tidak sampai ke otak, stroke pun terjadi.
Beberapa tanda dan gejala awal stroke adalah mati rasa pada tangan dan kaki, kebingungan, kesulitan memahami ucapan orang lain, kesusahan melihat, pusing, kehilangan keseimbangan, kesulitan berjalan, sampai sakit kepala yang parah.
- Kurangnya aliran darah ke kaki
Secara garis besar, menurut WebMD, diabetes dapat menyebabkan dua masalah pada kaki penderita diabetes, yakni diabetic neuropathy dan peripheral vascular disease. Diabetic neuropathy adalah kondisi ketika saraf-saraf di bagian tungkai dan kaki mengalami kerusakan.
Bila ini terjadi, penderita diabetes tidak akan bisa merasa panas, dingin, maupun sakit di kakinya. Saat kaki mengalami luka dan saraf tak mampu memberi sinyal sakit pada otak, luka dapat menjadi semakin parah, kemudian merusak otot kaki.
Peripheral vascular disease adalah keadaan ketika aliran darah pada kaki (atau juga tangan) tidak berjalan dengan normal karena kadar gula darah yang terlalu tinggi.
Sehingga, ketika kaki mengalami luka, akan sulit untuknya sembuh. Infeksi kemudian dapat terjadi, dan bisa mengakibatkan luka bernanah atau borok.
Itulah dia penjelasan tentang macam-macam komplikasi yang diakibatkan oleh penyakit diabetes. Selain mengatur pola makan, memperhatikan kadar gula darah sebelum atau sesudah makan pun perlu dilakukan oleh penderita diabetes. Semoga bermanfaat.