fbpx
Bagikan

Setiap investor pasti akan mengharapkan keuntungan pada setiap investasi yang dilakukannya. Baik itu investasi emas, saham melalui US Stock Market maupun lokal, dan sebagainya. Inilah salah satu yang membuat banyak investor kemudian beraai-ramai menginvestasikan dananya pada satu bidang yang sedang dianggap paling menguntungkan.

Padahal, setiap investasi pasti mengandung risiko, bahkan jika salah satu jenis investasi sedang mengalami peningkatan sekalipun, risiko investasi tersebut akan merugi tetaplah ada. Itulah sebabnya, sangat disarankan agar para investor berlaku bijak dengan memiliki diversifikasi portofolio investasi.

Apa itu Diversifikasi Portofolio Investasi?

Diversifikasi portofolio investasi adalah teknik yang bertujuan untuk mengurangi risiko investasi dengan membagi dana investasi ke berbagai bidang. Misalnya kamu membagi 25% dana untuk investasi saham, 30% investasi emas, 30% investasi reksa dana, dan 15% investasi dalam usaha (misalnya memberi modal UMKM dan sebagainya).

Teknik ini akan menyelamatkan kamu ketika salah satu investasi yang kamu lakukan mengalami penurunan sehingga menyebabkan kerugian. Coba bayangkan jika 100% dana investasi yang kamu miliki diinvestasikan pada satu saham, dan tiba-tiba saham tersebut mengalami penurunan drastis. Maka semua dana tersebut akan lenyap begitu saja. Namun, dengan adanya diversifikasi portofolio investasi, ketika ada investasi yang gagal maka kamu bisa mendapatkan penggantian dari return atas investasi lainnya.

Hanya saja, kamu juga harus sangat bijak saat menentukan bidang investasi sebagai diversifikasi ini. Jangan sampai saking takutnya rugi, kamu justru membaginya secara berlebihan. Misalnya hingga 10 bidang investasi sehingga nilai investasi pada setiap bidang sangat kecil. Jika begini, kamu juga berpotensi merugi akibat gagal memanfaatkan kesempatan mendapat return besar dari salah satu bidang investasi.

Hal Penting Saat Menentukan Diversifikasi Portofolio Investasi

Sebelum kamu melakukan diversifikasi risiko, ada baiknya jika kamu memahami beberapa hal berikut:

  • Profil Risiko

Bagaimanakan tipe atau karakteristik kamu sebagai investor? Apakah konservatif yang cenderung puas menerima return stabil asal risiko rendah, tipe moderat yang berharap mendapat return tinggi tetapi tidak siap dengan risiko tinggi, atau tipe agresif yang ingin mendapat return tinggi dan siap dengan risiko yang tinggi pula. Memahami profil risikomu dapat membantumu mengurangi potensi kerugian melebihi batas toleransimu saat menentukan investasi.

  • Rasio Dana Investasi

Seperti yang telah disebutkan, pada teknik ini kamu harus membagi dana investasi pada berbagai bidang. Sesuaikan raasio pembagiannya dengan profil risiko yang kamu miliki. Selain itu, meskipun kamu sudah siap menghadapi berbagai kemungkinan dengan melakukan diversifikasi portofolio investasi, kamu tetap harus menganalisa return dan risiko dari bidang investasi yang kamu pilih.

Jadi, siap untuk mulai membagi investasimu? Semoga berhasil, ya!

Bagikan